Performance Appraisal atau penilaian kinerja adalah proses penting dalam manajemen SDM yang digunakan oleh perusahaan untuk menilai dan meningkatkan kinerja karyawan. Bagi tim HR dan karyawan, memahami konsep, manfaat, serta tahapan Performance Appraisal sangat penting untuk mendukung produktivitas dan perkembangan karier. Lalu, apa saja yang dinilai dalam Performance Appraisal? Bagaimana prosesnya? Simak ulasan lengkapnya dalam artikel ini.
Apa itu Performance Appraisal?
Performance Appraisal adalah salah satu kegiatan penting dalam manajemen sumber daya manusia untuk menilai kinerja karyawan, yang hasilnya dapat digunakan untuk menentukan kompensasi yang layak serta menentukan program pelatihan dan pengembangan yang efektif untuk karyawan.
Penilaian kinerja biasanya dilakukan tahunan, enam bulanan, atau kuartalan, tetapi umpan balik sebaiknya diberikan secara terus-menerus agar karyawan bisa berkembang secara optimal.
Manfaat Performance Appraisal
- Bagi Perusahaan
- Memahami kinerja karyawan dan meningkatkan produktivitas
- Menentukan promosi, kenaikan gaji, atau kebutuhan pelatihan
- Mengatasi masalah kerja dan memperbaiki komunikasi antara atasan dan bawahan
- Bagi Karyawan
- Mendapatkan apresiasi atas pencapaian
- Membuka peluang promosi, bonus, atau pelatihan
- Membantu mengembangkan karir dan mencapai target kerja
6 Metode Modern Performance Appraisal

- Management by Objectives (MBO) – berdasarkan tujuan
Metode ini menilai karyawan berdasarkan target yang telah disepakati bersama antara manajer dan karyawan. Target ini harus jelas, terukur, dan realistis (menggunakan konsep SMART).
Bagaimana cara kerjanya?
- Manajer dan karyawan menentukan target yang harus dicapai.
- Secara berkala, mereka mengevaluasi progresnya.
- Karyawan yang berhasil bisa mendapatkan promosi atau kenaikan gaji, sedangkan yang belum mencapai target bisa diberikan pelatihan tambahan.
Contoh: Walmart menggunakan metode ini untuk menilai manajer mereka.
- 360-Degree Feedback – penilaian dari berbagai sisi
Karyawan dinilai tidak hanya oleh atasan, tetapi juga oleh rekan kerja, bawahan, dan bahkan pelanggan.
Siapa yang menilai?
- Diri sendiri → Karyawan mengevaluasi dirinya sendiri.
- Atasan → Menilai hasil kerja dan kontribusi karyawan.
- Rekan kerja → Menilai cara karyawan bekerja dalam tim.
- Bawahan → Memberikan umpan balik kepada manajer.
- Pelanggan → Menilai kualitas pelayanan karyawan.
Contoh: Bank RBS dan G4S menggunakan metode ini untuk mengevaluasi karyawan mereka.
- Assesment Centre Method – Simulasi untuk menilai kemampuan
Karyawan diuji melalui berbagai simulasi kerja seperti diskusi kelompok, role-play, dan pemecahan masalah.
Apa kelebihannya?
- Bisa menilai tidak hanya kinerja saat ini, tapi juga potensi karyawan di masa depan.
- Memberikan wawasan lebih dalam tentang keterampilan komunikasi, kepemimpinan, dan penyelesaian masalah.
Contoh: Microsoft dan Philips menggunakannya untuk mencari calon pemimpin di perusahaan mereka.
- Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS) – Penilaian berdasarkan contoh perilaku
Metode ini menilai karyawan berdasarkan contoh perilaku yang sudah ditentukan. Bagaimana cara kerjanya?
- Ada daftar perilaku spesifik yang sesuai dengan tingkat penilaian tertentu.
- Setiap perilaku dibandingkan dengan standar yang sudah ditetapkan.
Kelebihan: Penilaian lebih objektif dan tidak mudah dipengaruhi oleh bias.
Kekurangan: Proses pembuatan standar perilaku ini cukup memakan waktu.
- Psychological Appraisals – Menilai potensi karyawan
Metode ini tidak hanya menilai hasil kerja, tetapi juga potensi karyawan di masa depan berdasarkan tes psikologi, wawancara, dan simulasi tertentu.
Apa yang dinilai?
- Keterampilan komunikasi
- Kemampuan berpikir kritis
- Kepemimpinan
- Kecerdasan emosional
Contoh: Ford Motors dan Procter & Gamble menggunakan metode ini untuk mengidentifikasi karyawan dengan potensi besar.
- Human-Resource (Cost) Accounting Method – Mengukur kontribusi dalam angka
Karyawan dinilai berdasarkan kontribusi finansial yang mereka hasilkan dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mempertahankan mereka.
Bagaimana cara kerjanya?
- Perusahaan melihat apakah karyawan memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan biaya yang dikeluarkan.
- Digunakan terutama oleh startup dan bisnis kecil, karena setiap karyawan berperan besar dalam kesuksesan perusahaan.
Tahapan Performance Appraisal
- Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, perusahaan menetapkan tujuan penilaian kinerja, menentukan metode yang akan digunakan (misalnya KPI, BARS, MBO, 360-degree feedback), serta mengomunikasikan ekspektasi kepada karyawan.
- Penetapan Kriteria dan Indikator Kinerja
Manajer dan tim HR mendefinisikan indikator keberhasilan yang jelas dan spesifik sesuai dengan tanggung jawab masing-masing karyawan. Kriteria ini harus SMART (Specific, Measurable, Achievable, Relevant, Time-bound).
- Pengumpulan Data dan Observasi Kinerja
Data kinerja dikumpulkan melalui berbagai metode, seperti laporan kerja, feedback dari atasan dan rekan kerja, serta hasil self-assessment. Dalam metode modern, software HRIS sering digunakan untuk mempermudah pencatatan dan analisis data.
- Evaluasi dan Penilaian Kinerja
Manajer melakukan analisis terhadap data kinerja dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan. Metode evaluasi bisa bersifat kuantitatif (skala numerik) atau kualitatif (deskripsi).
- Diskusi dan Feedback
Hasil penilaian dibahas dalam sesi pertemuan antara atasan dan karyawan. Diskusi ini mencakup pencapaian, area perbaikan, serta peluang pengembangan. Feedback yang diberikan harus konstruktif dan berbasis data.
- Pengembangan Rencana Tindak Lanjut (Action Plan)
Berdasarkan hasil evaluasi, perusahaan menetapkan langkah-langkah peningkatan, seperti pelatihan, promosi, atau penyesuaian tugas.
- Dokumentasi dan Tindak Lanjut
Hasil performance appraisal dicatat dalam sistem HR untuk referensi masa depan. Langkah-langkah tindak lanjut dipantau secara berkala agar hasil evaluasi benar-benar diimplementasikan.
Kritik terhadap penilaian kerja
- Bisa terasa tidak adil jika tidak objektif
- Terkadang lebih menilai hubungan personal dibanding hasil kerja
- Bisa membuat karyawan hanya fokus menyenangkan atasan daripada meningkatkan kinerja
Solusi Efektif Mengelola Performance Appraisal Karyawan Perusahaan

Optimalkan manajemen SDM dengan BEST HR, solusi HRIS yang menghadirkan fitur Performance & Competency lengkap! Mulai dari penentuan indikator kinerja, evaluasi individu, perhitungan hasil, hingga competency gap analysis, semuanya dalam satu platform. Dengan fitur seperti Performance Record, Competency Profile by Job Title, dan Appraiser Assignment, Anda dapat mengelola kinerja karyawan secara efektif dan efisien. Gunakan BEST HR sekarang dan tingkatkan produktivitas tim Anda!