Tutup Buku menjadi istilah yang sering didengar di perusahaan pada akhir hingga awal tahun. Tutup buku juga merupakan hal yang rutin dilakukan oleh para pelaku bisnis untuk mengetahui hasil laporan keuangan perusahaan.
Dengan proses tutup buku, perusahaan dapat melihat keuntungan atau kerugian yang didapat pada satu periode akuntansi tertentu.
Apa itu tutup buku? Bagaimana cara melakukan tutup buku? Dan apa saja tips saat tutup buku pada bisnis Anda? Artikel ini akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Pentingnya Tutup Buku

Tutup Buku Siklus Akhir Akuntansi
Tutup buku adalah proses yang dilakukan pada siklus akhir akuntansi dengan menutup seluruh akun nominal. Hal ini bertujuan untuk menutup semua saldo yang ada di akun nominal, seperti akun pendapatan, biaya, dan prive.
Dengan demikian, akun perusahaan dapat digunakan kembali untuk periode akuntansi selanjutnya. Tutup buku terdiri dari dua periode, yaitu tutup buku akhir tahun dan akhir bulan.
Tutup buku adalah proses yang dilakukan pada siklus akhir akuntansi dengan menutup seluruh akun nominal
Akun pada Proses Tutup Buku
Terdapat dua akun pada proses tutup buku akhir tahun dan akhir bulan, yaitu akun nominal dan akun permanen. Akun nominal akan dipindahkan saldonya ke akun permanen pada proses tutup buku.
Yang dimaksud dengan akun nominal adalah akun perusahaan yang akan ditutup pada akhir periode akuntansi. Akun ini akan dijadikan nol untuk digunakan pada periode akuntansi selanjutnya.
Contoh akun nominal adalah akun biaya, akun pendapatan, dan akun prive.
Berbeda dengan akun nominal, akun permanen tidak akan ditutup pada akhir periode akuntansi. Akun permanen bersifat tetap, di mana akun akan berkelanjutan pada setiap periode akuntansi selanjutnya.
Contoh akun yang termasuk di dalam akun permanen adalah akun aktiva, akun kewajiban, dan akun modal.
Empat Tahapan dalam Tutup Buku
Pada umumnya, tutup buku dilakukan dengan melakukan empat tahap berikut:
- Menutup akun pendapatan yang dilakukan dengan mentransfer saldo yang ada di akun pendapatan ke akun laba/rugi.
- Menutup akun beban dengan memindahkan saldo ke akun laba/rugi.
- Menutup akun laba/rugi dengan memindahkan semua saldo ke akun modal.
- Menutup akun prive jika ada dengan memindahkan saldo ke akun modal.
Untuk melakukan keempat tahap di atas, para akuntan harus membuat jurnal tutup buku atau yang lebih sering disebut jurnal penutup.
Arti Jurnal Penutup
Jurnal penutup merupakan jurnal yang dibuat saat tutup buku untuk menutup dan membuat saldo akun nominal berada pada angka nol.
Dengan dibuatnya jurnal penutup, akun nominal dapat dipindahkan ke akun permanen (akun aktiva, modal, dan kewajiban).
Tujuannya agar saldo yang ada di akun nominal periode akuntansi saat ini tidak bercampur dengan saldo pada periode akuntansi selanjutnya.
Contoh Jurnal Tutup Buku
Berikut contoh jurnal tutup buku:
Tanggal | Akun | Debit | Kredit |
---|---|---|---|
31 Desember 2022 | Pendapatan Laba/Rugi | Rp 30.000.000,- | Rp 30.000.000,- |
31 Desember 2022 | Laba/Rugi Beban Gaji Beban Alat Tulis Beban Sewa | Rp 13.000.000,- | Rp 10.500.000,- Rp 500.000,- Rp. 2.000.000,- |
31 Desember 2022 | Laba/Rugi Modal Pemilik | Rp 17.000.000,- | Rp 17.000.000,- |
31 Desember 2022 | Modal Pemilik Prive Pemilik | Rp 3.000.000,- | Rp 3.000.000,- |
Proses Tutup Buku
Terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan saat akan melakukan tutup buku, yaitu:
- Pastikan semua laporan keuangan sudah selesai dibuat.
- Memastikan nominal akun yang akan ditutup, baik akun pendapatan maupun akun beban.
- Membuat ayat jurnal penutup untuk proses penutupan akun nominal.
- Memindahkan saldo dari jurnal penutup ke Buku Besar agar saldonya menjadi nol.
- Setelah proses penutupan, dibuatkan neraca saldo yang berisi akun permanen. Dengan demikian, dapat dicek keseimbangan kredit dan debit dari akun permanen.
Tips Membuat Tutup Buku lebih Cepat dan Efektif

Berikut tips membuat tutup buku lebih cepat dan efektif yang dapat dilakukan:
Meninjau waktu proses penutupan akun nominal yang harus dilakukan
Pada tips pertama ini, akuntan harus dapat memeriksa proses penutupan akun nominal yang telah dilakukan. Kemudian, akuntan dapat menentukan waktu dan durasi penutupan dari masing-masing akun.
Menentukan batas waktu transaksi akun sebelum proses penutupan akun dilakukan
Misalnya, untuk penutupan akun beban pada tanggal 28 Februari merupakan transaksi pengeluaran perusahaan yang dilakukan dari tanggal 28 Januari sampai 26 Februari. Sedangkan, transaksi pengeluaran tanggal 27-28 Februari akan masuk pada proses tutup buku bulan Maret.
Data yang Dibutuhkan valid & lengkap
Memastikan laporan keuangan berisikan informasi yang dibutuhkan untuk tutup buku. Informasi yang berlebihan akan membuat proses tutup buku menjadi semakin lama.
Otomatisasi proses entri jurnal
Menstandarkan dan mengotomatiskan entri jurnal akan membuat proses tutup buku lebih efektif dan cepat. Oleh karena itu, tutup buku dengan software dapat dijadikan pertimbangan oleh perusahaan.
Sentralisasi data perusahaan
Melakukan standarisasi dan sentralisasi bagi perusahaan yang memiliki cabang. Dengan adanya standarisasi akuntansi, pencatatan dan tutup buku dapat diselesaikan dengan cara yang sama di berbagai cabang tersebut.
Inventaris Perusahaan terkontrol
Mengontrol transaksi inventaris perusahaan dengan menerapkan pelacakan inventaris yang ketat. Dilakukan pula kebijakan dalam transaksi inventaris karena inventaris memiliki pengaruh terhadap harga pokok penjualan. Jika harga pokok penjualan sulit diperhitungkan, proses penutupan akan menjadi lebih lama.
Otomatisasi Faktur Penagihan
Untuk proses penagihan penjualan, diterapkan faktur penagihan berulang sebelum periode penutupan. Tips ini dilakukan agar pembayaran tidak melebih waktu tutup buku.
Menghindari Keterlambatan
Sering ditemukan permasalahan pada transaksi pembelian perusahaan dengan adanya faktur dari vendor yang datang terlambat.
Hal ini dapat mengganggu proses penutupan. Jika demikian, akuntan dapat mengabaikan transaksi pembelian yang fakturnya terlambat dan diproses di periode selanjutnya.
Rekonsiliasi Bank Online
Proses rekonsiliasi bank dilakukan secara online sehingga tidak perlu menunggu fisik rekening koran diterima oleh akuntan.
Proses Akuntansi lebih cepat & akurat
Manajemen keuangan dan proses tutup buku dengan software atau aplikasi akuntansi. Saat ini banyak sekali software akuntansi yang tersedia, yang dapat digunakan dalam pencatatan keuangan, laporan keuangan hingga proses tutup buku. Penggunaan software atau aplikasi akuntansi akan membuat proses akuntansi lebih akurat dan lebih cepat.
Tahapa evaluasi efektif
Terus melakukan evaluasi dan perbaikan pada proses tutup buku yang telah dilakukan. Evaluasi dan perbaikan membuat proses tutup buku periode selanjutnya menjadi lebih efektif dan lebih cepat.
Tips Tutup Buku untuk Bisnis Anda
Tutup buku dilakukan oleh perusahaan di akhir periode akuntansi, baik akhir bulan dan akhir tahun. Akuntan membuat jurnal penutup untuk tutup buku.
Tujuan pembuatan jurnal adalah menutup akun nominal sehingga akun nominal menjadi nol. Dengan demikian, akun siap digunakan pada periode akuntansi selanjutnya.
Hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan tutup buku adalah dengan menentukan durasi penutupan, mempersiapkan informasi yang dibutuhkan, menstandarkan dan mengotomatiskan entri jurnal, melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala
Beberapa hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempermudah dan mempercepat pelaksanaan tutup buku adalah dengan menentukan durasi penutupan, mempersiapkan informasi yang dibutuhkan, menstandarkan dan mengotomatiskan entri jurnal, melakukan evaluasi dan perbaikan secara berkala, dan berbagai fungsi kendali lainnya.
Perusahaan juga dapat mempertimbang penggunaan software terkait akuntansi dan proses tutup buku.